Tuesday, September 16, 2014

Bertahan atau pergilah

Sedikit terkejut dan jengkel karena harus menjawab SMS paling ambigu dari salah satu teman SMA. Sebut saja namanya Andi (nama samaran). Ia mengirim SMS layaknya saya adalah dokter cinta paling mutakhir di muka bumi ini. Konyol banget, dokter cinta paling mutakhir ini adalah jomblo. Jadi bisa dibayangkan bagaimana kosong dan tidak bergunanya saran yang akan saya berikan kepada Andi. Sebelum menjawab pertanyaannya, saya teringat masa lalu ketika saya sedang di rumah, bosan dan tanpa kegiatan. Pilihan favorit tentang hal yang akan saya lakukan salah satunya adalah mengirimkan pesan untuknya, "Aku di rumah. Main game yuk?!". Beberapa menit kemudian kami bermain game bersama. Teringat akan hal itu, betapa ambigu dan tidak jelas SMS yang ia kirimkan saya akan menjawabnya serius. Mungkin saja ia sedang bosan.

Jadi pertanyaan bosannya itu seperti ini "Bagaimana jika satu hati sulit untuk melepas dia?". What?! SMS apaan ini? tanpa ada pembukaan yang jelas, penutup yang baik, langsung bertanya seenak hati tentang apa yang tidak saya mengerti. Sejenak saya langsung menjadi konsultan profesional (pura-pura) lalu menjawabnya dengan seenak hati pula "Pertahankan hatinya sampai hatimu runtuh!". What?! ini jawabnya apa-apaan?! Saya malu... Diikuti dengan penyesalan, saya ingin melihat SMS konyol apalagi yang akan Andi kirim. Hape bergetar lalu sms baru masuk, katanya "Bagaimana jika dia benar-benar benci dan sulit untuk kembali?". Dilihat dari sms ini, sepertinya dia tidak sedang terserang virus bosan seperti perkiraanku, Andi hanya sedang galau. Dasar anak muda... Namun karena kata galau atau menyebut seseorang galau bukanlah hal yang patut dilakukan kepada seorang teman, maka saya menjawab pertanyaannya kembali dengan kalimat konyol "Kalau memang begitu keadaannya, ngapain nyiram bunga yang telah mati, tinggalkan saja". Pause begitu lama sampai keesokan hari.

Hari ini saya mendapatkan SMS lagi dari orang yang sama, "Saya sudah terlalu sayang sama xxxxx bro!" katanya. Hei, apa yang harus saya katakan. Sampai saat ini saya masih belum membalas SMS orang ini, pikirkan sendiri Andi. Pilihan cowok cuma dua, Bertahan atau Pergi. Setidaknya itu yang saya yakini. Kenapa harus membuang waktu terhadap orang yang membenci kita dan berusaha untuk mendapatkan hatinya jika ia memang tak mungkin kembali. Tinggalkan bro...  tinggalkan...


...atau bertahan..
Jika perasaanmu memang begitu kuat maka jangan biarkan ia untuk pergi selamanya. Hidup ini terlalu singkat untuk menyiakan perasaanmu. Pertahankan sampai hatimu runtuh. Jika memang gagal, suatu saat akan ada seseorang yang akan membangun kembali perasaanmu. Membuatnya menjadi utuh dengan keadaan yang mungkin berbeda. Bersama orang itulah hatimu akan bersama. Jodohmu..

No comments:

Post a Comment