Thursday, August 29, 2013

Live Action!!

Tanggal 29 Agustus, adalah hari dimana demokrasi sedang dilaksanakan di provinsi Jawa Timur. Pemilihan gubernur. Hal ini menyebabkan liburnya instansi sehingga kuliah saya yang satu-satunya di hari kamis menjadi kosong. Libuuur, yey.

Tidak ada aktivitas yang produktif untuk hari ini, benar-benar hanya refreshing. Refreshing dengan menonton film Live Action salah satu manga dan anime romantis. Tentang persahabatan dan kesalah pahaman. Tentang keterus terangan dan tentang bagaimana memikirkan orang lain. Temanya adalah tentang Cinta dan Persahabatan. ada yang bisa tebak? pokoknya cewek banget, deh.

Nasib proposal skripsi?
Belum digarap, di sini panas. Surabaya oh surabaya...

Tuesday, August 27, 2013

Nasib Mahasiswa Semester Tua

Tanggal 28 Agustus 2013, pagi sekali pada jam 3.33 saya mendapatkan inspirasi untuk judul proposal skripsi yang akan saya garap. Munculnya adalah ketika pikiran masih di tepi kesadaran, ambang batas kewarasan dengan pikiran sehat. Iya, baru bangun tidur. 

Hari sebelumnya, ada banyak hal yang saya lakukan, mulai dari konsultasi ke pembimbing akademik, baca skripsi kakak tingkat, minta tanda tangan KRS, sampai kepada salam-salam kepada teman. Pada saat bersalam-salaman, baru sadar kalau teman sekelas yang saya temui hari ini jumlahnya tidak lebih dari 4 orang. Sungguh sepi beralasan. Alasannya saya yakin akan bermacam-macam. Karena itu hari kemarin, kesendirian tak terelakan. 

Ditengah kesendirian itu, ternyata banyak hal positif yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah membaca skripsi dari kakak tingkat. Rasanya aneh, baru membaca beberapa tulisan saja sudah pusing. Bukan karena saya benci membaca atau apa, namun flu yang kuderita masih saja melanda. Panas yang terjadi. Panasnya seperti air panas yang dibiarkan menjadi hangat. Saya hangat. Persis seperti hatiku ketika berada bersama keluarga, tapi untuk badan. hangat, oh no. 

Berbicara tentang kehangatan, ketika di rumah, hati saya selalu merasa hangat. Semua berubah ketika muncul pertanyaan "kapan lulus". Pertanyaan ini tidak jauh beda dengan pertanyaan "kapan nikah?" untuk orang-orang yang lahir sebelumku. Sakral banget. Hati yang hangat tidak lagi hangat, panas mendidih dalam aliran darah sehingga muncul detak kencang di kepala. Panas. 

Semoga menjadi lebih baik. Semoga sembuh, supaya kehidupan bisa menjadi lebih mudah. :D

Monday, August 26, 2013

Sebuah Perjanjian dengan Diri Sendiri

Hari ini adalah tanggal 27 Agustus 2013. Dua hari setelah balik dari kampung halaman di pulau Lombok. Saya memutuskan untuk merekam semua tindakan yang saya lakukan untuk menyelesaikan Studi saya di Universitas Negeri Malang.

Momok yang luar biasa. Rasa takut beradu panas dingin dalam sakitnya flu. Tidak berat, hanya terkantuk dengan sedikit panas di badan. Dalam keadaan ini, saya belum memiliki rencana sama sekali. Rencana untuk proposal skripsi yang pada semester sebelumnya mendapat nilai F (whuuuuut..!!!). nilai E, dengan index 0 dari 4. Cukup berkesan. sepertinya tak kan terlupakan. Nilai E pertama. Nilai dengan huruf kelima abjad. Angka 3 terbalik dengan poros vertical. E. Supppeeer!!

Saya adalah mahasiswa semester 7. Mahasiswa pada umumnya. Mahasiswa yang bisa ditemukan di kampus-kampus, warung-warung, dan jalan-jalan sekitaran tempat perkuliahan. Bukan tipe orang yang suka bepergian, hanya keluar ketika ada urusan saja, apalagi jika harus dengan menggunakan sepeda motor, aduh.. ogah, saya lebih suka jalan kaki. Jadi, kalau harus memilih untuk mendapatkan makanan yang bervariasi dengan pencarian menggunakan sepeda motor atau nasi goreng keliling yang tiap malam selalu lewat di depan kost, maka saya akan memilih nasi goreng, bahkan ketika sampai harus konstan makan nasi goreng tiap malam selama 2 minggu.

Iya, dari deskripsi di atas sudah jelas. Saya adalah tipe pemalas. Namun karena saya juga adalah mahasiswa yang memiliki harga diri yang lumayan tinggi, maka saya menyebutnya "Menghemat Energi".

Orang yang suka menghemat energi. Itulah saya. Penuh dengan kecerobohan, ketika terus-terusan menghemat energi, kadang kala kita akan lupa. betapa sia-sianya waktu. Tidak lulus. Itulah hasilnya.

"Sekarang, saya akan produktif". itu adalah sebuah ucapan kesanggupan untuk melakukan sesuatu. Sebuah janji kepada diri sendiri. Sebuah janji seorang "penghemat energi" kepada seorang "penghemat energi". Sebuah janji yang mungkin saja terlupakan suatu saat nanti.


#kalimat terakhir, semoga tidak! :D

Saturday, August 24, 2013

Tenang itu Membuat Galau

Pagi ini, cerah, indah, biru, langit tanpa awan, dan cahaya matahari bertebaran dimana-mana. Dengan hati nan riang, penuh dengan pesona keindahan dalam senyum wajah yang belum tersiram dengan air. Saya membuka pakaian, melepas dan membuangnya ke dalam perkakas penggerak pengganti tangan untuk mencuci, mesin cuci.

Sungguh meringankan pekerjaan, mesin cuci merupakan salah satu keajaiban di masa kehidupan yang saya miliki. Membantu banyak sehingga tidak perlu merasakan lagi pegal untuk membersihkan pakaian yang kotor. Sepertinya sudah jelas, mesin cuci adalah pahlawanku.

Namun tidak seperti mesin cuci, sosok masyarakat biasa, lelaki bujang sasak yang baru lulus SMA ini merupakan misan yang selalu bermain dengan saya. Saya tahu dia akan datang, dan membuat keonaran, menyuruh mengganti kegiatanku dari membaca artikel dan beberapa status teman menjadi menonton film. Alangkah indah jika film yang akan kami tonton merupakan film baru yang belum pernah saya tonton sebelumnya, tapi film yang ingin dia tonton, adalah film Sword Art Online, film yang sudah saya tonton ribuan kali. Okelah masih belum ribuan kali, sekitar ratusan. Sekitar seratus, lebih tepatnya. Kurang dari seratus. Empat kali bolak balik sebenarnya. Saya mungkin tidak hafal semua tokoh yang ada di anime tersebut, tapi jangan tanya apa yang akan dilakukan Kilito(pemeran utama dalam SAO) di tiap episode. Spoiler akan keluar secara kontinyu, saya yakin kalian pasti akan kesal.

Didi datang dan berlalu, berjalan melewati arahku dan melewati secara kilat tanpa terjadi apa-apa. berlalu... "Hei, sudah ambil celanamu belum? sudah ku cucikan kayaknya masih di jemuran". Didipun menoleh dan menjawab " Belum, nanti saja". Rasanya aneh, ketika seseorang merespon dengan nada datar seperti itu. "Aku balik besok, celanamu aku bawa saja ya..". "Iya deh ambil saja" balasnya. "hei hei, rasanya aneh jika tanpa perselisihan terlebih dahulu, ". "udah, ambil saja," katanya lalu pergi dengan tenangnya. Aneh banget kan? Ternyata sesuatu yang tanpa perselisihan dulu ternyata tidak memberikan kepuasan batin yang lebih. Jalan yang lurus-lurus tanpa rintangan malah memberi beribu pertanyaan gelisah.  Lalu bagaimana dengan nasib si celana, saya bahkan tidak tau si celana ada di mana. Apakah mungkin ketika ia pergi dengan tenang di mataku, dia tersenyum bahagia karena sebelumnya dia sudah mengambil miliknya, ataukah ada rencana tersembunyi di balik ke-iya-annya. Siapa yang tau..

Thursday, August 22, 2013

Hobi

Seseorang pernah bertanya padaku, tentang kesukaan. Hal yang dengan senang hati ku lakukan walaupun akan ada beberapa pengorbanan, seperti waktu dan material. Aku berpikir sejenak, beberapa detik, lalu kujawab "Tidak ada".
Okelah, mungkin ada, namun belum terpikirkan saja olehku. Hingga pada hari ketiga, masih saja belum ada jawaban iya atas pertanyaan dari teman tersebut. Terus berusaha untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan pikirianku, aku bertanya tanya, masak iya sih, orang sepertiku tidak memiliki hobi...?!
Aku adalah sosok orang pada umumnya, berpenampilan biasa, apa adanya, dan orang sepertiku bisa ditemukan di mana-mana. Jika penampilan sepertiku mencerminkan sebuah spesies ikan yang paling enak dan lezat, maka, para pemancing akan berbondong-bondong untuk memancing di jalan-jalan raya.
Orang sepertiku terlihat ada banyak sekali di sana. Walaupun begitu, kontras, aku tidak suka di jalan-jalan, aku adalah penghuni setia rumah sendiri.
Oke, dari sana aku berpikir, mungkin hobiku adalah berada di rumah. Pancaran cahaya berbinar-binar dari mataku. Hal yang telah lama kucari-cari telah ditemukan dalam sekejap saja. Lalu kupikirkan lagi, apa pengorbanan yang dilakukan dalam pernyataan hobi berada di rumah. Hal paling menyesakkan dan membuatku sedikit ingin mengalihkan pembicaraan. Ternyata dari hobi itu, bisa disimpulkan kalau aku adalah orang yang malas. Dalam kata ilmiahnya, pemalas, sebuah penyakit mental yang membuat kinerja menjadi kacau dan membuat banyak kerugian.
Tidak boleh sampai di sana. Tentu saja, kata pemalas bukanlah kata yang dapat mencerminkan pribadiku. Kenapa aku suka ada di rumah, alasannya sederhana, aku hanya suka menghemat energi, catat itu, menghemat energi dengan kata tebal, miringkan (menghemat energi) dan perbesar fontnya dalam ukuran large, menghemat energi!!.

Sepertinya tidak cukup untuk membahas hobiku untuk saat ini, untuk menghemat energi, maka akan kusudahi dulu. :)