Tuesday, December 10, 2013

Cinta Ephemera dengan Logika Monyet

Lagu memang memiliki seribu cerita. Saya sedang mendengarkan lagu the beatles dan sepertinya hormon adrenalinku bertambah banyak, sirkulasi darah ke otak dan ke otot meningkat, jantung berdetak lebih cepat, persis seperti jatuh cinta pertama dahulu kala, cinta monyet lebih tepatnya. Cinta tanpa pikiran dan logika manusia. Logika monyet.

Ketika saya mulai berpikir dengan logika ini, dunia serasa begitu sempit, hanya ada "kamu dan aku". Kita bersama dalam satu entitas dunia paralel. Seperti dunia game RPG dengan karakter utama bernama "Hilmi" --nama karakter utama dalam game RPG biasanya bisa dibuat sendiri sesuai keinginan pemain--. Happy ending. Begitulah logika monyet, selalu merasa bahagia dalam keadaan apapun. Hanya ada "Aku" dan "Pikiranku" sehingga bisa membuat kenyataan apapun menjadi nyata dalam dunia paralel itu. Dan hal itu bukanlah merupakan hal yang buruk. Hal itu bisa dibuat menjadi inspirasi ide yang bisa dikembangkan menjadi cerita fiksi dengan penuh dramatisasi. Namun jangan sesekali menghubungkannya dengan kehidupan dunia nyata. Saya berani jamin bahwa endingnya adalah kecewa.

Begitulah cinta monyet, perasaan bahagia seperti halnya ephemera, bertahan hanya untuk sementara. Ephemera cinta monyet adalah hal yang sangat indah untuk sementara. Jadi teringat dengan sebuah lagu miliknya Sandy yang di lirknya itu kurang lebih mengatakan "Aku siap, sakit hati". Jika merasa sedang mengalami perasaan bertaburan bunga dengan merasa dunia milikmu dan pikiranmu, milikmu dan gebetanmu, atau milikmu dan pacarmu. Cepatlah sadar dan bersiap-siaplah, "Aku siap, sakit hati".

Seseorang yang sudah menjalin hubungan pacaran dengan waktu yang sudah lama (misal: diatas 2 tahun) mungkin akan menyangkal, "tidak, aku tidak akan sakit hati, dia adalah jodohku. jadi, aku tidak perlu siap sakit hati". Sadarlah kawan, dunia ini luas dengan kemungkinan tidak terbatas, bersiap-siap saja lah. Jangankan dua tahun, saya punya teman yang sudah pacaran sejak SMP sampai dekat dengan kelulusan kuliahnya, mereka putus saat si cowok lulus kuliah. Jadi, lama belum tentu menjadi jodoh. Waspadalah!!

Namun walaupun begitu, saya selalu salut dengan pasangan yang mampu bertahan berpacaran dalam jangka waktu yang lama. Berbeda dengan hubungan cinta ephemera logika monyet pasangan lainnya, pasangan yang bertahan lama ini biasanya adalah manusia keras kepala dengan pikiran yang lebih dewasa. Penuh dengan pengertian. Saya pernah diberi nasehat dengan jenis manusia itu. Hal ini terjadi setelah hubungan saya berakhir dengan pacar saya dahulu kala (dibaca : mantan). Katanya sederhana namun cukup mendalam, "Mi kenapa putus?", saya terdiam, lalu dia melanjutkan kata-katanya seakan-akan dia sudah tahu alasannya, "Memang kita semua egois, tidak ada manusia yang tidak egois dan keras kepala, pacarku juga egois keras kepala, aku juga, konflik itu biasa, jadi harus ada salah satu yang mengalah". Tanpa ada petunjuk, kata-katanya betul-betul betul. Kena, nancep, pas!!

Kalau dipikirkan kembali, saya memang pribadi yang egois, keras kepala dan proaktif terhadap pernyataan yang berbeda dengan pikiran saya, sehingga sering berdebat tentang semua hal, hal ringan sampai hal yang tidak ringan. Hasilnya sudah jelas, membuat orang merasa jengkel. Pernah suatu ketika, pacar saya dahulu kala (dibaca mantan) mengatakan dengan penuh hasrat "SNSD unyu bangeeeet!!", secara reflek saya menggumam, "pikachu seribu kali lebih unyu...", dia mendengar, lalu bertanya kembali apa yang saya katakan, saya lanjutkan saja "Kalau kamu tau sonansu, tingkat keunyuannya jauuuuuuh lebih tinggi dari SNSD". Dia pun tidak mau mengalah. Setelah itu, perdebatan tentang SNSD dan pokemon ini berlanjut sampai 1 hari penuh dan berkelanjutan dengan saling tidak menyapa selama 3 hari.

Ngomong-ngomong, saya kemarin baru tahu kalau pikachu adalah evolusi dari pichu. Ternyata, pichu itu super super unyu. Berdebat.. sepertinya bisa didapatkan kesimpulan. Pasangan itu kemungkinan besar wataknya tidak jauh dari diri sendiri. Keras kepala, egois, sama. Jadi, kalau mau bertahan lama dalam hubungan semi semu ini (dibaca : pacaran). Jika perdebatan terus berlanjut sampai titik darah penghabisan, maka, belajarlah untuk menerima. Belajar untuk mengalah. Dan belajarlah untuk menerima kalau SNSD itu juga unyu.

Namun cukup sekian dengan perdebatan dan seseorang yang selalu meminta perhatian. Menanyakan pertanyaan yang sama tiap harinya yang kalaupun sudah pasti saya akan lakukan walaupun sering terlambat, "sudah makan?" "jangan makan mi instan! gak baik untuk kesehatan" dan sebagainya. Saya pasti makan dan saya tahu bahwa mi instan itu tidak sehat. Saya bosan dengan pertanyaan jenis seperti ini jika selalu itu yang ditanyakan dalam sms, saya sedikit. Terakhir kali, mantan tahu bahwa jawaban sms yang saya kirimkan adalah BOT buatan dari hape mutakhir jaman ini. Terima kasih PTI, saya bisa membuat BOT di android semua karena kurikulummu. Screw you untuk pertanyaan yang sama, sekarang adalah jamannya teknologi. haha...

Ngomong-ngomong, dia sadar bahwa jawaban yang masuk ke hapenya adalah jawaban yang tidak nyambung, kadang sama. Gadis pintar,.. saya suka. Namun dengan alasan yang sama, kami putus. Dan setelah itu saya mulai menjomblo. Mungkin lain kali, saya akan membuat Kecerdasan buatan yang lebih pintar dari Bot sebelumnya supaya tidak ada keraguan dari Cewek pintar.

Ngomong-ngomong soal jomblo. Jomblo itu menyenangkan, ada banyak sekali alasannya. Mungkin kalau punya kesempatan. Lain kali saya akan membuat tulisan tentang JOMBLO dengan judul "Tutorial Jomblo Bahagia". haha.. Thanks for read. Semoga bermanfaat.