Seseorang pernah bertanya padaku, tentang kesukaan. Hal yang dengan senang hati ku lakukan walaupun akan ada beberapa pengorbanan, seperti waktu dan material. Aku berpikir sejenak, beberapa detik, lalu kujawab "Tidak ada".
Okelah, mungkin ada, namun belum terpikirkan saja olehku. Hingga pada hari ketiga, masih saja belum ada jawaban iya atas pertanyaan dari teman tersebut. Terus berusaha untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan pikirianku, aku bertanya tanya, masak iya sih, orang sepertiku tidak memiliki hobi...?!
Aku adalah sosok orang pada umumnya, berpenampilan biasa, apa adanya, dan orang sepertiku bisa ditemukan di mana-mana. Jika penampilan sepertiku mencerminkan sebuah spesies ikan yang paling enak dan lezat, maka, para pemancing akan berbondong-bondong untuk memancing di jalan-jalan raya.
Orang sepertiku terlihat ada banyak sekali di sana. Walaupun begitu, kontras, aku tidak suka di jalan-jalan, aku adalah penghuni setia rumah sendiri.
Oke, dari sana aku berpikir, mungkin hobiku adalah berada di rumah. Pancaran cahaya berbinar-binar dari mataku. Hal yang telah lama kucari-cari telah ditemukan dalam sekejap saja. Lalu kupikirkan lagi, apa pengorbanan yang dilakukan dalam pernyataan hobi berada di rumah. Hal paling menyesakkan dan membuatku sedikit ingin mengalihkan pembicaraan. Ternyata dari hobi itu, bisa disimpulkan kalau aku adalah orang yang malas. Dalam kata ilmiahnya, pemalas, sebuah penyakit mental yang membuat kinerja menjadi kacau dan membuat banyak kerugian.
Tidak boleh sampai di sana. Tentu saja, kata pemalas bukanlah kata yang dapat mencerminkan pribadiku. Kenapa aku suka ada di rumah, alasannya sederhana, aku hanya suka menghemat energi, catat itu, menghemat energi dengan kata tebal, miringkan (menghemat energi) dan perbesar fontnya dalam ukuran large, menghemat energi!!.
Sepertinya tidak cukup untuk membahas hobiku untuk saat ini, untuk menghemat energi, maka akan kusudahi dulu. :)
No comments:
Post a Comment